SEMBARI MENGENANGMU
Sembari mengenangmu Aku merapal doa
Setiap saja kulintasi kembali
Bait-bait syair yang pernah kau maknai
Di depan silaku
Mulai isya' hingga-sejengkal lagi-separuh malam usai.
Sengajakah kau selipkan kilau
Dari sejuk jiwamu yang pukau
Ke sela jiwaku yang risau
Waktu itu.
Maka kini
Berlembar-lembar kalimatmu terus kueja bersama sabda
Sebab debur ombak tak seluruhnya kupahami
Dan hanya separuh saja gigil embun berhasil ku cakapi
Sebelum sama sama menguap ditikam matahari
Adakah fasal yang terlewatkan?
Izinkan aku ulang dari lembar pertama
Lembar yang memuat basmalah-hamdalah
Bab pembuka segala apa.
Diujung fasal ini
Kau sudah menunggu didepan nasi tumpeng
Aku tau itu.
Ah aroma mu wangi sekali
Sewangi jiwa yg telah purna itu.
Bangkalan, 01 Januari 2021
Komentar
Tulis komentar baru