Pada suatu waktu
Ketika hujan tak lagi dinanti
Matahari bagian tak terpenting
Adalah kau satuan waktu yang melekat
Tak terkekang oleh marah dan kebencian alam
Adalah kau kekuatan kepastian hati
Tak terbatas laut dan bumi
Telah lelapkah kau
Dalam sunyi senyap malam
Sementara desah angina masih terasa
Menitipkan rindu, yang kau bisikkan siang tadi
Cobalah kau bangun sebentar
Menengok keluar jendela
Dengarlah teriakan rinduku yang membelah malam
Dengarlah debar cintaku yang menggunjang alam
Akulah lelaki itu
Yang terjaga dalam dekapan mimpimu
Akulah lelaki itu
Yang tenang menatap dihatimu
Komentar
Tulis komentar baru