Dalam meja para apatis membawa jengah ditengah garing canda
Bocah desa belajar bertingkah hilang naif dari dirinya
Sementara si dunggu masih banyak gaya,entah apa yg dijajakannya
Banyak yang mati di awal pagi entah seberapa berat lukanya malam tadi
Celoteh bising dari badut kelas,entah memungut simpatik atau memang urakan
Awal karib rindu tak berbincang ,takut dilupa dan disingkirkan tapi tetap membosankan
Asmara adalah jubah kebanggaan jadi mahkota dalam perbincangan
Ketika banyak terlena dalam dekapan cinta,rusaklah etisnya suasana
Lalu pujangga tak berpuitis bukan berarti hilang kharisma tapi diammya tetap cita rasa
"Situasi"
Komentar
Tulis komentar baru