Kepingan puisi perempuan
Tujuh pernama aku tunggu
Wahai betinaku
Pada malam aku panggil dirimu dengan lolongan
Entah dimana engkau
Berada
Darah jantanku menggalir ditubuh ini
Datanglah sang pujaan
Engkau penghuni di pulau dewata
Dengan bunyi-bunyianmu
Bertahta dengan nafsu
Untuk aku jerat di malam
Dan sepanjang malam
Biar aku tangisi dirimu di kerinduan
Wahai betinaku dengarkan suaraku
Adalah bara api
Memakar rindu itu
Apakah aku sertai dengan sesajian untukmu
Supaya aroma menusuk
Engkau terangsang dengan berahi
Pedulilah aku dengan malam
Purnama kita tunggu
Wahai sang bermahkota di dua selat aku tunggu di dirimu
Disini
Aku tak peduli dengan wujudmu
Biarpun kau sang Ratu
Aku jamah dirimu seperti Cairan dan sutra
Aku panggil dengan pewangin dan jaitun
Jemputmu ketempat
Sepertinya kita hidup makluk mulia
Ini bukan istana aku
Rumahku
Gurun 06092011
Komentar
Tulis komentar baru