ku mencari
satu objek yang menggelitik batu dalam hatiku
dua tanda kutip
yang menandakan antonim
padahal indah berburuk sangka
ku mulai dengan “aku”
ku tak berpikir soal garis akhir
“aku” mencari di tengah-tengah
terlalu banyak spasi
hampir setiap tulisan
bukan tak ada isi namun jarak
ku coba dengan “kamu”
kali ini tanpa dua tanda kutip
ketika ombak pantai sedang bergombal
pohon kelapa cemburu lagi mengintip
angin mencium keningku, dan bertanya,
tetap berburuk sangka?, sudah hilang kah indah?
tanda tanya aneh setelah koma
pertanyaan kedua
sama setelah koma sebelum keterangan
Kemudian koma, koma lagi, lagi koma
dan banyak keterangan-keterangan lagi
pembenaran diri
dimana titik tadi yang “aku” cari?
(Jakarta, 9 Maret 2017)
Komentar
Tulis komentar baru