matamu selalu menenungku
tanpa mantra yang dapat kubaca
karena yang tereja tak mesti
berupa aksara
matamu juga yang mengalirkan sungai
dengan kecipak beriak
yang membuatku selalu ingin
membiarkan kaki basah
agar lelah tergerus sudah
limapuluh jam menanti hadir
matamu membuatku makin tersadar
bukankah bening itu
memberikan tawaran untuk bersandar
matamu selalu menenungku
siang, 2010
Komentar
Tulis komentar baru