Kau manis yang belum sempat kunikmati
Saat kata belum habis, mengapa kau menangis?
Aku tak membual, kata-kataku bukan rongsokan dan tak perlu kau pungut
Kau perlu mengilhami dan berbicara pada sepi
Bercengkrama sendiri dengan kata hati, mengenai arti yang tersembunyi
Aku tak pandai memanjakan ragamu yang begitu beraroma
Tak pandai pula melukiskan wajah mungilmu dengan kanvas-kanvas ini
Hingga tak ada lagi kau berucap roman-roman seperti dulu
Pergi dan hilang diombang-ambing oleh angin, waktu
Belum kunikmati
Tak sempat kunikmati
Kau gadis yang pergi
Di malam sunyi
Saat sepi
Sepi
Kini
Komentar
Tulis komentar baru