Tawazun,
Keluargaku paling ku sayangi
Keluargaku paling erat ikatannya
Keluargaku paling kompak kebersamaannya
Keluargaku paling harmonis persaudaraannya
Pokoknya tawazun itu sakinah, mawaddah, wa rahmah
Ilham sebagai kepala keluarganya
Paling bijak diantara semuanya
Paling berkorban untuk tawazunku
Saking polosnya, ia menerimakan usul anak-anaknya
Entah terlalu bijaknya atau kepintarannya
Pokoknya Ilham kepala keluargaku paling hebat
Saya ibu pengasuhnya,
Ibu pengasuh yang bersekongkol dengan bapak pengasuh
Memobilir kegiatan tawazun
Membesarkan tawazun
Mengharmoniskan tawazun
Mengompakkan tawazun
Bahkan, hati saya terpahat nama tawazun
Walau terkadang sulit itu datang menghadang
Menamparku tuk terus sayang pada tawazun
Meski, anak-anak tawazun bandel
Dengan berbagai alibi ketidakhadirannya
Aku tetap akan meramaikannya
Dengan kegiatan yang bermanfaat
Meski maksimal itu masih jauh dikata.
Saya tukang masaknya,
Penyedia hidangan acara
Penentram perut mereka yang bersiulan
Perut-perut yang meronta meminta jatahnya
Walau malu-malu dikata
Namun, diakui kelaparan mereka
Memberantas habis hidanganku
Hidangan yang ku persembahkan untuk tawazunku
Saya malakukan ini,
Sebab tawazun kesayanganku
Sebab tawazun milikku
Sebab tawazun milik kita
Saya tukang desainnya,
Pembuat pamflet kegiatan tawazun
Pemberi kabar lewat pamfletku
Menyempurnakannya
Agar keindahannya memikat hati mereka
Ya, mereka yang beralasan untuk tawazun maju
Dan mereka yang merasa dirinya memiliki Tawazun
Untuk setiap langkah tawazunku
Meski malam harus ku taklukkan
Begadang bukan masalah
Yang penting,
Untukmu tawazun
Aku menegaskan bahwa
Jiwaku untukmu selalu, tawazunku.
Saya tukang ngomelnya,
Penghidup keramaian pencari keributan
Pembual tanpa solusi
Sok menasehati ibu dan bapak pengasuh
Sok bener dengan omelan yang terlontar
Ya, memang begitulah saya
Menjadi pembual yang sok-sokan
Merasa benar sendiri
Merasa paling memiliki tawazun
Merasa paling hebat sendiri
Huh,Bukan apa, hanya
Demi keluarga paling ku cinta, tawazun
Aku tidak peduli akan dicerca
Bahkan dibilang gila
Aku akan selalu ada untuk tawazunku
Untuk tawazun kita
Aku bangga jadi bagianmu
Cairo, 20 April 2015
Komentar
Tulis komentar baru