I
Aku dimana
Puluhan sebaya berpakaian rapi berkera kebekuan
Ditangannya terhimpit lembaran nisan
Menjilat-jilat irisan pantat pikiranya yang terpaksa botak
: akhir senggang kremasi kenangan
II
Aku dimana
Puluhan aku lainya dikandangkan dalam kamar
Menggeliat di atas ranjang berseprei lutut
Kemudian bermimpi-mimpi lagi
Dengan pikiran terkelupas meniduri nyanyian merimba
: keriuhan kegelisahan telah karam
III
Aku dimana
Mereka bergerombol dan berlari
Dengan kanvas luka menyisir hutan
Mengoyak pelipis pepohonan yang riang
Kumparan api itu melilit udara
Beranjak terjun dari tebing curam
Melebur berdampingan merebut kemarau panjang
: senja pagi yg meronda
IV
Aku dimana
Belasan penyihir bertulang beton melipat musim di depan monitor
Bermukin di atap-atap yang bocor
Mengenakan jubah bersisik wibawa
Dengan sederhana mampu melempar angin ke udara
Sembunyi di kaki meja artibut kaku
Merekalah yang pernah meminangku dalam mimpi
: bibirnya siap memangkumu pulas
V
Aku dimana?
Warna angin begitu gelap
Dimanakah aku?
Tembok-tembok bersombong ria membusungkan dadanya
Dan aku yang mana?
: Berpikir hanya menambah luka kegelisahan
Diantara pepohonan yang memohon pada pohonnya,
03022011
Komentar
Tulis komentar baru