pada suatu kerawanan
dari dua dasa umur yang terbilang
adalah diri ini yang menjaga setitik damai
yang rapuh
dari suatu muasal cerah cahya sebentuk wajahMu
menuju suatu gelap, temaram yang tiada nyata ujungnya
adalah diri ini yang terus mengukir sesal
dan dendam tanpa penat-penatnya
pada pasir hitam di tepian hati yang dahulu pernah
yakin tanpa goyah akan segala
hal ihwal masa depan dariMu
: ku masih harap suatu ombak akan datang
menghapus ukiran-ukiran burukku
Komentar
Tulis komentar baru