Skip to Content

Molotov Terakhir

peluru melesat. menerobos kulit yang asing. menembus dada berdetak tegas

pemilik langkah yang enggan mundur

walau udara memanas di dalam kepala

Dua Ratus Kalimat Cinta untuk Mey

Lantunan ayat-ayat cinta itu kembali hadir dalam kemarau hatiku yang kian gersang, dua ratus ayat cinta itu menggantikan sembilan puluh delapan harapan yang hanya menjadi kenangan yang kian menyesakkan. Kini seratus dua harapan baru telah menjemputku untuk menjadi wanita yang paling sempurna setelah jubah hitam sempat menyelimutiku saat aku merasa benar-benar rapuh.

Mungkin Aku Lupa

Aku mungkin lupa

dimana kusimpan aroma hujan

yang kauberi padaku waktu itu

Juga warna mata dan rona senyummu

 

KETIKA POLITISI BERPUISI

ketika politisi berpuisi

alih alih orasi

caci dan maki

Salman ImaduddinMolotov TerakhirHidayatul KhomariaDua Ratus Kalimat Cinta ...
Mega Dini SariMungkin Aku LupaombiKETIKA POLITISI BERPUISI

Karya Sastra

FIRASAT BU LIK KOEM

 “Mengenang Almh. Bude Hastuti Soekirno”

 UNTUNG. Nama lelaki itu tak pernah benar-benar lenyap dari ingatannya. Lebih dari empat puluh tahun peristiwa itu telah berlalu. Namun kenangan bersamanya seringkali menyapa dari balik lemari masa silam.

WASIAT TERAKHIR

kutulis surat ini untukmu anakku terkasih.
di bawah remang cahaya damar,
di pojok lamban dalom
yang mulai terbakar.
sekala bgha telah terkepung, ananda!

KAKAWIN PERKARIBAN KITA

: Depri & Dothy

 

kita berkarib bagai tiga pendekar

dari bumi berabad entah.

masalalu berhimpitan dalam

derasnya alam pikir kita.

Legenda Kota Surabaya

Dahulu, di lautan luas sering terjadi perkelahian antara ikan hiu Sura dengan Buaya. Mereka berkelahi hanya karena berebut mangsa. Keduanya sama-sama kuat, sama-sama tangkas, sama-sama cerdik, sama-sama ganas, dan sama-sama rakus. Sudah berkali-kali mereka berkelahi belum pernah ada yang menang atau pun yang kalah. Akhimya mereka mengadakan kesepakatan.

TUANKU, BUMI BERGETAR BUKAN BERGITAR

Tuanku yang duduk disana

Yang termenung memikirkan hargadiri bangsa

Lihat kemari, aku disini terjepit bukit- bukit kemiskinan

UNTUK APA BERFILSAFAT

Untuk apa manusia berfilsafat? Untuk apa memikirkan hal yang menguji nalar kita? Atau bahkan menggoyahkan iman kita?

Dia Telah Hilang

Tangan Mungil yang halus

Tatapan Mata yang sejuk....

Dan suara tangisan yang indah

Tak akan pernah ada

Getaran...Getaran dalam dinding yang kecil

Tidak Bertepi

Malam ini langkahku mulai berhenti

Sesaat kabut mulai menyelimuti

Karena Mimpi

Jahil

Beratus tahun sudah kupaham-pahamkan jerat jahil yang sabar kau tebar di selingkup kampung kami yang menggelinjang dirangsang tabu demi tabu. Indah nian jerat jahilmu menjerat kami, warga kampung yang lugu, untuk bangga berjahil dan risih tersisih jika tak jahil. Sungguh jahilmu itu telah mendedah dan mengubah tabiat kami, adat kami, darah merah kami.

Jembatan Keledai

Lewatlah Jembatan Keledai jika ingin singkatkan perjalanan. Demikian petuah tua para tetua kampung bagi kami-kami yang sering tersesat menempuh jalan pengembaraan. Sungguh sangat singkat dan ringkas jalan para kelana jika menikung lurus dan menapak tulus lewati Jembatan Keledai.

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler