kadar sewindu memintal masa
Saiful kecil tinggal di desa
setakat ruak malapetaka
jadikan sanak silam belaka
nanar yuwana sonder kamerad
swatantra nyawa selaksa jasad
digapil iktikad luhung itihad
seturut pandang paparan lahad
melas nian si bocah papa
bersimbah pilu hati dikempa
terbetik iba datuk pertapa
suguh perkenan perani bapa
angguk sepakat menahbis diad
Saiful ditempa seutuh tekad
mereguk hikmat terjelma ékad
nyaris Kunthara sempurna akad
telah dirempa denai sang uzur
Saifulah pula bersilih umur
selaku wira cakap nan luhur
sekala takzimkan titah An-Nuur
Kyai tafakur mengajuk anggai
bilakah Saiful di umur tuai
dalam sangsi kerling menggerai
bilah majal dibalut sehelai
...
Jendela Sastra
Komentar
Menarik...
Menarik, sangat bagus....pesan-pesan moralnya dapat tertuang lebih tajam, lebih mengkristal!
Beni Guntarman
terharu :')
terima kasih sekali lagi, pak Beni. sungguh menyanjung bagi saya dorongan moral yang bapak -sebagai empunya inspirasi karya ini- berikan. semoga kedepannya saya dapat menyuguhkan yang lebih baik.
Tulis komentar baru