Lantunan ayat-ayat cinta itu kembali hadir dalam kemarau hatiku yang kian gersang, dua ratus ayat cinta itu menggantikan sembilan puluh delapan harapan yang hanya menjadi kenangan yang kian menyesakkan. Kini seratus dua harapan baru telah menjemputku untuk menjadi wanita yang paling sempurna setelah jubah hitam sempat menyelimutiku saat aku merasa benar-benar rapuh.
Kudengar negeri tetangga tengah mencari calon pendamping, bagi putra mahkotanya,,, akhh andai saja aku tak buruk begini, tidakk,, tidakk,,, kita ganti saja ceritanya..
Terkadang hidup menuntut sebuah keberanian untuk anda mempertaruhkan pemikiran demi sebuah tindakan. Kekhawatiran tak semestinya menduduki puncak logika yang sering kali kita salah gunakan, dalam beberapa kasus yang mengharuskan kita untuk benar benar menjadi seorang manusia yang rasional.
Agama melarang pacaran,
apa lg berdua dekat dekatan,
tunggu aja lamaran,
jikalau dia berkesan,
langsung aja ajak ke pelaminan,
jangan dia di susahkan,
apa lagi memberi tekanan,
karna wajah bukan ukuran,
harta bukan ketentuan,
mewah pesta bukan harusan,
terpenting seiman dalam keselarasan,
Kembali dari keterasingan.. Kembali dari dahaga yang menekan.. Yg seakan memamerkan sungutan.. Bukan kutukan jika niat tak ada dlm kebangkitan.. Skrg aku kembali,kembali tuk jadi panutan.. Panutan tuk jalani semua tantangan.. Dentungan halangan memang kan datang tiap kita lengah dlm tiap kesempatan..
Kau hanya bisa menukik dalam hidup.. Mencari secarah kasih yg kau anggap gelap.. Untuk apa mencari pelita.. Jikalau ternyata kau berada di terik siang yg nyata.. Cakrawala dunia tak akan bohong..
Alamat Alam ini mulai berkabut..
kusut titian terlihat kasat..
dari yang bangsat sampai yang bejat..
Semua keparat berjejer di antara aparat..
Merakyat hanya modus terselubung..
Melambung nama dia pun bohong..
Menggonggong,orasi kami di anggap menggonggong..
Merasa kafila,dia berlalu dengan sombong..
Babi kalian yang anggap kami anjing jalanan..
Komentar Terbaru