Skip to Content

Molotov Terakhir

peluru melesat. menerobos kulit yang asing. menembus dada berdetak tegas

pemilik langkah yang enggan mundur

walau udara memanas di dalam kepala

Dua Ratus Kalimat Cinta untuk Mey

Lantunan ayat-ayat cinta itu kembali hadir dalam kemarau hatiku yang kian gersang, dua ratus ayat cinta itu menggantikan sembilan puluh delapan harapan yang hanya menjadi kenangan yang kian menyesakkan. Kini seratus dua harapan baru telah menjemputku untuk menjadi wanita yang paling sempurna setelah jubah hitam sempat menyelimutiku saat aku merasa benar-benar rapuh.

Mungkin Aku Lupa

Aku mungkin lupa

dimana kusimpan aroma hujan

yang kauberi padaku waktu itu

Juga warna mata dan rona senyummu

 

KETIKA POLITISI BERPUISI

ketika politisi berpuisi

alih alih orasi

caci dan maki

Salman ImaduddinMolotov TerakhirHidayatul KhomariaDua Ratus Kalimat Cinta ...
Mega Dini SariMungkin Aku LupaombiKETIKA POLITISI BERPUISI

Sastra Lama

NYAWA UNTUK INDONESIA

NYAWA UNTUK INDONESIA

 

Daun-daun masih mengering, bebatuan masih diam membisu,

Rerumputan pun masih enggan bergoyang

Terlukis jelas penderitaan itu di wajahmu

Peperangan yang terjadi seolah tiada ujung

MALAM BERGARIS

MALAM BERGARIS

 

Jalan. Jauh, dan aku merasakan. Tak ada kata berhenti, bahkan sejenak.

Dia berjalan tapi entah kemana. Dia berlari tapi entah untuk apa. Banyak persimpangan telah dia lalui dan terabaikan.

syair akhir zaman

syair akhir zaman,

"telah genap sudah, zaman mengawal kerajaan adam.
disetiap peralihannya ia selalu berpesan, untuk tidak menetap tinggal didalam istana.
ia tak pernah diam untuk berbicara, akan kegetiran sang tuan rumah.
nmun karena taatnya rakyat adam pada raja dunia, diambilnya satu persatu perabotan sang tuan rumah, shinggalah habis tak bersisa barang satupun jua.

Mitos Kesetiaan Widuri

Dahulu, lebih kurang tiga abad silam, di wilayah Pemalang sebelah utara masih banyak hutan rawa. Tanah daratan yang ada kurang subur. Di tempat itu tinggallah seorang yang bernama Ki Pedaringan.

hakikat hidup

sesungguhnya hidup itu atas kehendak-Nya. bukan kita yg meminta dilahirkn bukan pula kita yg menginginknnya, menjadi anak mnusia dalam keadaan seperti apa yg telah ditentukan-Nya.

mengenal diri

mengenal diri, bukanlh mata brcermin mlihat kelebihan n kkurangan diri atau telinga mndengar dari diri yg lain, pun bukan pula mmprbandingknnya. nmun mngenal diri adalh memahami hakikat diri, ujud n rupanya, yaitu seorng hamba di dlm diri seorang adam. inilh jati diri bangsa adam, mmprjuangkn diri khambaannya untk lepas bebas dari diri kmanusiaannya.

keterasingan

disini..q asing seorng diri. asing saatku sndiri, pun asing saatku dg yg lain. 

disini..trlalu sering q ingkari diri, ingkari mereka yg gemar merias rupa n tingkah. brsama mreka snggh q tk tahan, krn bisa q tenggelam di dasar samudra yg mmbinasakan, pdhl q sdng ingn mngambil sumpah janji setia pd diriku yg slama ini acuh n mninggalknku.

hati

sesungguhnya di awal, hati manusia bersih lagi suci. namun dikemudian, ia keruh dan berkarat. seperti itulah hati manusia, berwatak suka meratap dan memelas, berwatak senang menjual dan mengharap kembalian.

bagaimanakah bila daya upaya itu tiada?

oh...bagaimanakah bila manusia  tak lg mampu membela dirinya??

sekuat apapun daya manusia menggapai kebahagiaan dunia, tetaplah ia tak kan dapat menggapainya, karena dunia selalu meminta tumbal iman, walaupun jidat berbekas tanda sujud.

jabat tanganku

melalui pena tak bertinta ini, aku simpan jejak awalku disini. pabila aku tak berbudi, berjalan melenggang tanpa permisi, sedang kita tak pernah saling isi. maka..sambutlah tanganku ini, yang ku ulurkan kepada hati yang sudi . ikatlah erat pertalian silaturrahiim ini..

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler