Skip to Content

Penyair Amatir

ILUSI MERAH PUTIH

Kobar riang merah putih

Di tiang tertinggi pertiwi

Hanyalah sebuah ilusi

Bayang kelam wajah-wajah keji

Berkedok nasionalis ulung

JAMAN GAMANG

Pada-Nya

Besi berkarat pun bermunajat

Karena Dia pemilik makrifat

Hakikat melekat erat

Memadu padu dengan kalbu

Sedang di sini

EMOSI

Kala gejolak

Mencapai puncak

Hasrat pun bertindak

Paksa raga bergerak

 

Menemu ingin

Di gulita labirin

 

Kau hembus

HILANG ARAH KEDAMAIAN

Tarian lincah sumringah

Di tengah nganga luka

Jiwa-jiwa tega

Paksa wajah pasrah

Perih di ujung belati

Terkoyak mimpi-mimpi

Duka mengaung

DIAM

Diam adalah senjata

Untuk meredam amarah

Diam ialah langkah sempurna

Guna luluhkan jiwa yang murka

 

Meski mengundang sejuta tanya

ROMANSA SENJA

Satu romansa senja

Antara dua jiwa

Bersanding dalam asa

Seiring mekar rasa

Tak terpikir enyah

Berpaling dari langkah

Rona wajah gelisah

POTRET LAGU IWAN FALS

Aksara menjelma kata

Kata berubah nada

Nada terselip murka

Murka bagi mereka

Mereka di balik istana

Istana penuh serakah

Serakah wajah angkara

SYAIR INI

Untuk dia

Syair ini digubah

Penuh mesra romansa

Indah menari lincah

Di tengah telaga wajah

Keceriaan usir gelisah

Tiada lagi keluh kesah

MESKI TABAH

Meski kucoba tabah

Menampung segala dusta

Namun luka dalam jiwa

Kian bosan menganga

Menanti lalat-lalat lapar

Datang mencumbu hingar

KUNING SEMENTARA

Padi menguning

Di hamparan tanah terasing

Tiada petani berkunjung

Tiada tawa berkalung

 

Kuning sementara

Merah selanjutnya

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler