Samudera Hikmah-Mu
Lautan ilmu, luas tak berbatas
Mengalun di dalamnya ombak keperkasaan-Mu
Melekat pada segala makhluk yang tercipta
Laksana guyuran hujan
Datang membawa kesejukan
Membangkitkan hijau rerumputan
Merapatkan kembali tanah yang retak-retak musiman
Malam ketika purnama menyinari pantai
Sebuah jendela kamarku terbuka lebar
Dari sana aku melihat keberadaanmu
Sepotong bulan yang tengah bernyanyi
Aku datang kepadamu
Mengetuk pintu-pintu kesunyian malam
Memohon untuk menjadi cawan anggurmu
Tempat kau tuangkan anugrah kehidupan
Kudambakan ia
Lihatlah lautan cahaya yang luas membentang
Gerak ombak-Nya yang tiada berpantai
Jelajahilah hingga jauh guna mengungkap tabir-Nya
Terbetik kabar tentang keluguan anak-anak
mendambakan kehidupan dunia yang damai
suara hati sang anak yang ditulis dengan tinta emas
meraih penghargaan Nobel Perdamaian!
Betapa keras dan panjang perjuangan menggapaimu
Hanya untuk mendapatkan seulas senyummu, negriku
Sepanjang siang, sepanjang malam, dan sepanjang waktu
Saat-saat seluruh mata memandangmu
Tidak tercium gelombang harum keluar dari pintu-pintumu
Kecuali berita-berita besar tentang perseteruan dan persekongkolan
Bulan merah darah terlihat di matamu
menatap letih pada senja yang berawan
Kemelut hati membara, meradang laksana badai
pragmatisme pragmatisme pragmatisme
punggungmu semakin bongkok di makan usia
tak mampu lagi memanggul kepentingan bangsa
Komentar Terbaru