Musim semi yang berkepanjangan
kulihat dalam sorot kedua bola matamu:
Gladiator sang petarung perkasa
Memiliki seribu satu pilihan jalan
Semuanya menuju ke satu tujuan:
Sesaji di pasang
pawang hujan bergoyang
'menari seperti kuda kepang
Tsunami di Aceh ketika dikenang
bekas luka-lukanya masih berkoreng
dahsyat ombaknya masih terbayang
jerit tangis pun masih terngiang
cahaya mercu suar di laut kehidupan
sebuah hikmah berada di ruang kearifan
timbul-tenggelam dan kadang tersamarkan
Di Bumi Papua yang kaya dan tertinggal kemajuan
Anjing-anjing pelacak terlatih mencium isi perutnya
Tangan-tangan perkasa sembunyi di belakang layar
Ceritakanlah tentang sebuah cinta
ia yang sedang bersemi di ladang hatimu
laksana bunga-bunga mekar di musim semi
hujan
takdir basah di bulan desember
dalam rintik-rintikmu menyentuh bumi
melebihi nyanyi jangkrik di malam sunyi
Aku hanya sebuah bola
nasib yang kau gelindingkan dari meja ke meja
dari kursi ke kursi, dari penguasa ke penguasa
hingga jadilah aku bola nasib yang membara
Geliat kelebat pengejar angin
dibulan bumi basah di penghujung desember
memaku awan mendung berarak hingga lumpuh
menjatuhkan butir-butir hujannya di pagi hari
Komentar Terbaru