Tuhan, akalku terbatas
Tapi hamba kerap merasa cerdas
Kala lelah menghadapi masalah
Kadang bertanya, kenapa aku ada
Aku lupa, daya ingatku
Aku memilih bersikap biasa
Sedemikian datar di tengah kesal
Bukan berarti tak tahu apa-apa
Tapi aku percaya ada Rabb Sang Maha
Lihatlah aku, masih setia di sini Di pelipis kenangan kita di suatu hari Tak peduli engkau telah lama pergi Merajut hidup bersama dia tanpa permisi
Memang terasa sulit ketika harus melupakan sosok yang selama ini pernah tinggal dalam hati,merangkai memori bersama dalam kebersamaan itu pun akan menjadi sesuatu yang sulit karena segala keindahan ke
Luka
Anak panah itu melesat cepat tanggalkan sebilah busur menghunjam tepat di ulu hati
meleleh sudah darah bercampur nanah lumuri kemeja putihku nodai sucinya
Jangan kau cabut
Kau aJaRKaNaKu CiNTaKau BiaRKaNRiNDuKu BeRGeLoRaKau WuJuDKaNMiMPi MiMPiKu YaNG BeLuM SeLeSai KuReNDa
bahkan tak ada yang lebih luka
selain sajak-sajak yang berpendar di mata
hingga basah
pasrah
dan kau, si hati
hanya sebatas diam
seperti angin kemarin
masih ada tawa yang bersenyawa
dengan sekelumit kenang di bukit remang
Asa makin tak nampak
Komentar Terbaru