Skip to Content

Puisi Religi

KEMBALI DARI MURTAD

Kembali sungai mengalir di bawah cekung pipinya

Entah ribuan tetes telah menggenang dan kering

Aku hanya melihatnya dari kejauhan

Tampak matanya rindu pada basah

NURANIKU GURUKU

KETIKA KU BERTEMU PASIR DAN OMBAK DIPINGGIR SELAT DISISI KATULISTIWA YANG RAMAH DAN TAMPAK CERIA AKU BERKISAH TENTANG BERBAGAI TANYA

AKU BUKAN LAYANG-LAYANG

Aku bukan layang-layang yang kau katakan Yang ingin terbang lebih tinggi diawan Dan beradu benang dengan yang lain agar terputus

Aku Datang, Tuhan

Aku datang, Tuhan.

Segala laku sunyi dan

ritual yang tak haram ini

berapakah harganya?

Keluasan dan pesona dunia

membuat aku mag!

SMSMU BERKAHKU

SMS KESATU

"KAU TAK TAU BERTERIMAKASIH"!

KUJAWAB: TERIMAKASIH DIINGATKAN

SMS KEDUA

"MUNAFIK"!

KUJAWAB: TERIMAKASIH DIINGATKAN

SMSPUN TAK ADA LAGI

Belengguku

KETIKA BELENGGU MEMELUKKU
DIBAWAH AWAN YANG MENAUNGIKU
DAN EMBUN PAGI YANG MENYAPA KULITKU
DIANTARA BATU-BATU MERANGSANG DARAHKU KU TAK KUASA BERUCAP

Terima Kasih Atas Nikmat

Hidup ini nikmat
Aneka rasa dapat kita rasa
Pahit, manis, asin, gurih, asam dan nikmat
Aku bahagia bisa rasakan sejuta rasa.

hilang arah 2

bayangan semu itu menerka, akulah yang paling nyata!

dalam senyum yang terbingkai

di dinding kesetiaan, kehidupan

 

mengantar sebuah syair tentang kegelapan

ZULAIKHA

mimpi pertama;

inikah makar setan saat rupamu menampaknampak mulya

menyebabkan cinta tumbuh lebih awal?

zahir pun tersiasia dikapar khayal yang bersetia membuntuti

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler