Skip to Content

Puisi Turhang

Cantik

Dengan bentuk tulang dan letak yang tepat

Onggokan daging pun tepat mengikat

Pengakuan

Aku adalah pemimpi

Aku adalah hayalan

Aku adalah bukan pemimpin

Aku adalah pelayan

Aku adalah nyawa

Aku pun tidak suka dipimpin

Aku adalah pemuja

Pinggiran Hati Kemanusiaan

Dahulu aku tahu guna telapak tangan

Lebih baik ke bawah daripada ke atas

Dahulu aku tahu apa apa yang jangan

Tapi aku ‘tak paham mana yang pantas

 

Bibir Ratu Dari Timur

Hulu sungai mengalir jujur dari atas leher kabupaten Cianjur
Tumpahkan cairan jernih ke Batavia laksana Ratu dari timur
Terus berlari saling mengejar hingga muka asli Jakarta muncul

Si Tangan Besi

Aku lah si tangan besi

Mataku satelit, tatapku bengis

Liur dan lidahku api

Tidak mengenal tangis

Sajak Suara Bola Mata

Dua dalam satu muka, di antara sesama..

jalan satu -- berlawan arah, berpapas.

memberi salam!

Cukup Telanjang

Mawar 'tak dilahirkan tanpa duri

Aturan 'tak melulu sejerni adanya isi

Gurita

Aku ingin samakan engkau dengan gurita

Dengan penghisap rupa bulatan-bulatan,

Engkau bergerak lalu menangkap buruan

Riak Ombak Mata

Percik api itu sengaja dinyala,
Seuntai sumbu dengan temponya mulai mendesis, menderik.
Nuansa hampa dibius gelisa,
Lepas dari ancang busur, panah-panah berontak memutar balik.

Meja Yang 'Tak Hijau 2

Suasana senyap bergandengan dengan lirikan sinis dalam ruangan

Banyak manusia simpang siur berkecamuk kerepotannya bagai ayam sayur

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler