Skip to Content

Oktober 2011

SENINKU HILANG

Mungkin dia mati
Tergulung mulut bisunya
Jadi mayat tanpa nama
Lalu dihujati serapah dari segala arah

Mungkin juga dia hanya sekarat
Tertusuk sendiri oleh cinta

BADUT

Senyum ini senyum terriang malam ini
Memulas ujung-ujung bibir begitu manis
Binar mataku lebar membeliak
Lengkap sudah senyumku pada periode ini

Tak perlu blush-on

RANTAS

Kularang sudah airmataku menetes
Sejauh-jauhnya rindu takkan lagi kugapai
Tunggu runut waktu pun biar saja terhapus
Meratapi alpamu tak akan lagi jadi ritualku

AJARI AKU SELINGKUH

Bajingan,
Bagaimanakah dulu kau
Membisikkan cinta ditelinganya
Menyanjungnya hingga dia selalu bermimpi
Mengajaknya terbuai opium rasa cinta karbitmu

MEMOAR LAKI-LAKI TANPA NAMA

Aku berlari penuh gontai
Seluruh isi kepala membuatku limbung
Kuseret jejak kaki dibelakang
Aku harus menemuinya!

Berkali aku tersuruk
Nyaris semua isi perutku tumpah

TUAN PUTERI

Pagi yang berisik
Dia berkoar sekian tabik
Kau, dia dan mereka saling berbisik
Menyelisik bisik-bisik

Kau menjulang terremas kedigdayaanmu

Seketsa Cinta Yang Begitu Rumit

SEKETSA CINTA YANG BEGITU RUMIT

 

Lembut merayap jalari nadi menguak hati

Mengagumi satu rasa di luasnya permadani hati

Rasa Manis Kala Jatuh Cinta

Entah berapa malam dan siang ku sapa

Menemani  perhelatan rasa menghamba cinta

Mengabadikan kisah-kisah indahku dalam kenangan

Cinta Yang Masih Berselimut Sangsi

Ku dengar semua suara

Ku pilah semua kata

Tuk mantapkan jiwa

Menuntun gontai langkah

 

Haruskah aku bersendawa

Bahwa aku sang jawara

INANG

Inang,
Susui aku lagi
Berikan putingmu
Aku haus, Inang

Inang,
Usap kepalaku
Biarkanku tidur
Rindu aku pada ibuku

Inang,



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler