Pagi yang berisik
Dia berkoar sekian tabik
Kau, dia dan mereka saling berbisik
Menyelisik bisik-bisik
Kau menjulang terremas kedigdayaanmu
Kau mengangkasa meludahi angan-angan
Kau lantang berteriak hingga mereka gagu
"Kalian semua kaki, aku tempurung otak kalian,"
Malam makin penuh suara
Dia mengais kais ego di sudut-sudut keakuan
Kau, dia dan mereka hidup tanpa nyawa
Menerka reka pola sang pengaku keluarbiasaan
Kau bukan maharani dari satu tirani lagi, Tuan Puteri
Kau merajakanmu tepat disaat kau menguburkan dirimu sendiri
Kau mati untuk pemakaman tanpa pendoa
Kau pupus seketika tergerus tanpa wangi bunga kamboja
TUAN PUTERI
- 1623 dibaca
Komentar
Tulis komentar baru