Kita
Dua kepala penyuka permainan takdir
Mencibir rasa suka dengan lalu lalangnya waktu
Terkadang ada. kerap kali tak pernah bersenyawa
Kau dan aku pembunuh cinta untuk ambigunya mau
Kau dan aku,
Terserak dalam megahnya keakuan cita tanpa cinta
Kadang menyesap rindu lalu menginjak-injaknya pada bumi
Mula tak pernah kita tahu kapan dan dimana berawalnya
Kita pemain takdir yang selalu menikam perihnya luka bernanah
Puzzle itu berisi kau dan aku
Kita yang menyatukan, kita juga yang mengurainya
Waktu bukan yang kau hitung, waktu memasungku
Aku disini dengan kau, dia dan juga lalu, tanpamu
Kita hanya kepingan puzzle, terpendar dan tak merekat
Komentar
Tulis komentar baru