I
kau tinggal,
di sini rumah-rumah bisu
pada sebuah pagi
ranting matahari masih menyempit di dedaunan rimbun
kau mengejar mimpi malam tadi
Bangunan-bangunan pun didirikan sepanjang tepi jalan
Sepanjang deru peradaban membangunkan kota-kota
Mendesak dusun warisan leluhur kita
Putih melukis pagi Embun cucur Saat melati meluncur di hati Ya, melati Kuncup yang berputik Dalam remang senja kemarin Tabir ulu, 15 februari 2012
Di lembar pagi Saat tetes hujan bergemuruh tawa Riang senyum rumput kering Menghentakkan kakinya ke tanah Daun-daun yang kemarin sore menguning
Langit masih menggantungkan bulan di dadanya Berkalungkan gemintang Masih serupa seperti yang kita lihat sekian tahun yang lalu Saat malam indah Berlantaikan tanah
SENJA KOTA TUA
Terurai lugas tanya itu
Saat diri mendekat dengan sejuta harap
Dua jiwa
tak lagi berlari di sini
hingga suatu ketika
dihempas sepi
dan sunyi menerimanya
Menulis sajak
Membuka cakrawala
Membaca sejarah
Komentar Terbaru