Skip to Content

Maret 2012

Rumah-rumah bisu

            I

kau tinggal,

di sini rumah-rumah bisu

Dejavu


pada sebuah pagi

ranting matahari masih menyempit di dedaunan rimbun

kau mengejar mimpi malam tadi

Bangunan

Bangunan-bangunan pun didirikan sepanjang tepi jalan

Sepanjang deru peradaban membangunkan kota-kota

Mendesak dusun warisan leluhur kita

Melati

Putih melukis pagi
Embun cucur
Saat melati meluncur di hati
Ya, melati
Kuncup yang berputik
Dalam remang senja kemarin

Tabir ulu, 15 februari 2012

Estafet Kehidupan Baru Saja Dimulai

Di lembar pagi
Saat tetes hujan bergemuruh tawa
Riang senyum rumput kering
Menghentakkan kakinya ke tanah
Daun-daun yang kemarin sore menguning

Rembulan, Bening Telaga dan Seekor Pungguk

Pelan-pelan kujamah warna malam
lewat kaca jendela tua
Lantas kueja wajah rembulan
hingga kutemukan purnama di riak wajahnya

Bintang Kita Bersinar Malam Ini, Sobat..

Langit masih menggantungkan bulan di dadanya
Berkalungkan gemintang
Masih serupa seperti yang kita lihat sekian tahun yang lalu

Saat malam indah
Berlantaikan tanah

SENJA KOTA TUA

SENJA KOTA TUA

 

Terurai lugas tanya itu

Saat diri mendekat dengan sejuta harap

Dua Jiwa

Dua jiwa 

tak lagi berlari  di sini

hingga suatu ketika

dihempas sepi

dan sunyi menerimanya

 

Menulis Sajak, Membuka Cakrawala, Membaca Sejarah

       Menulis sajak

       Membuka cakrawala

       Membaca sejarah

 



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler