Skip to Content

Maret 2012

Ku Relakan Kepergianmu

                                &nbsp

MENUNGGU

Sunyi tiba

malam serupa rambut bidadari

menjilati sisa kecantikan bulan

Dapatkah aku menerjemahkan

cintamu hingga nyaris tak terbatas

RINDU MENGERUCUT

Pada tikungan-tikungan jalan

sudah kutabur lelaku

antara cinta basa-basi dan nurani

yang tercatat di selokan-selokan

lalu bersitatap serupa marka jalan itu

SESAL

Bara masih mengepul

debu dosa di altar pesakitan

beterbangan berupa sayap-sayap

Jibril menabur takdir

 

SEBELUM MALAM JATUH

Sebelum malam jatuh

Aku ingin memetik mimpi

Lalu kuronce serupa ikebana

Dan kupersembahkan pada angin

Hingga terhanyut di peraduan

Yang mengayuh biduk

MENCARI JEJAK PENYAIR

Menguliti bumi Lancang Kuning

Aku mencari jejak penyair

Yang mewangi di lintasan pejalan

Dan di sinilah Leon-Harun

Tenggelam dalam pikuknya

MENGEJA KESETIAAN

Membendung laut

Mengumpulkan gairah terberai

Berlari ngejar matahari

Melangit bersama teriak camar

Sebab senja jatuh pada

Pucuk-pucuk nyiur melambai

MEMBINGKAI MALAM

Membingkai malam

Pada kelopak senja merah

Manakala bara tak jadi saga

Adalah gurat yang tersisa

 

Seperti malam,

Pada hempasan aura labirin

SELEPAS AZAN MERAH

Selepas azan merah

kepak camar menelanjangi

pekat yang melahirkan

ketakutan

pada sesiapa

 

Selepas azan merah

Menggumpalkan marah

AIR MATA BATU

Air mata batu

mengaburkan hijau

menjadi buram

dan terkaparlah

bercerai sendiri

lalu terbakar

njelma debu

 



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler