Skip to Content

April 2014

"will you send me an angel?"

Aku tak pernah bermimpi terbang ke awan

Janji Pelangi

Pesta akan dimulai

Tangisan hujan telah selesai

Pesta besar di antara segala pesta Dunia

Keramahtamahan Bengis

Semuanya tentang rasa

Dalam dunia ide dimuntahkan dalam benda

Mendayunya curiga

Basah Dalam Kedipan Matahari

Matahari lelah menyinari dunia di saat kerja

Sinarnya redup saat mata mengedip

KISAH KUTILANG DAN EMBUN

Angin berhembus kencang

di langit senja, menggiring awan

memainkan cahaya kemerahan

dan mentari pun mengelam

 

tertutup sinar matahari

RAHARDI: BUKAN AKAL-AKALAN

TAHUN lalu, nama F. Rahardi sempat menjadi perbincangan ramai gara-gara dia membacakan kumpulan sajaknya  Soempah WTS di Teater Arena, TIM, Jakarta. Sajak-sajak yang dibacakan penyair kelahiran Ambarawa tahun 1950 ini, cenderung nakal dan konyol, tapi tak berarti dia tanpa misi.

F. RAHARDI BATAL BACA SAJAK, HARDI MENGUNDURKAN DIRI

Jakarta, Prioritas

F. Rahardi, penyair yang dilarang mementaskan sajaknya Catatan Harian Sang Koruptor di Taman Ismil Marzuki (TIM), Januari lalu, kembali gagal untuk membacakan sejumlah sajaknya yang direncanakan 25-26 September di tempat yang sama.

DARI BACA PUISI F. RAHARDI: KARYA YANG TANPA PERSIAPAN

Lagi-lagi F. Rahardi kena sensor. Empat dari sepuluh puisi yang rencananya akan dibacakan di Karya Graha Mahasiswa IKIP Semarang, Sabtu malam lalu (31), dilarang dibacakan oleh yang berwajib. Akhirnya F. Rahardi hanya membacakan 6 puisinya secara ala kadarnya. Kenapa penyair mbeling ini menyamakan penyair dengan tukang becak dan puisi tak ubahnya dengan kentut?



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler