Skip to Content

Januari 2016

MENGULANG KENANG

Perjalanan ini terasa teramat panjang
padahal aku hanya ingin mengulang kenang
menelusuri noktah yang tertatah
pada dinding-dinding serupa markah
mengisahkan hikayat riwayat

KAU DAN AKU

Hanya setipis kabut

jalan kita berbeda

Siapa yang berada

di garis lengkung saling berpacu

Lembaran masa adalah petunlantas,

lantas, kita berbantahan

Mantera Sunyi, dari Cinta

"Mantra Sunyi, dari Cinta"

Sebab kita butuh rindu,
untuk ampuh merawat waktu.
Untuk mampu memecah teka-teki matahari.

Untuk apa kita ada?

Bukankah
untuk saling menghunus cinta?

Decit Ranjang Kehilangan

Sekejap setelah bertukar harap

Malam perlahan mengendap-endap

Dedaunan gugur lalu berpangkuan

Angin mengecup bulu-bulu di peraduan

 

BADAI PERAHU NEGERI

Buat sahabat
Ketika jantung belah
Racun dalam laut tergenang serpihan larfa
Memipih di hati
Miang beracun
Mati budak kedinginan

TANERA BERTABURAN DUKA

Serpihan puisi perempuan

 

BULAN SABIT DI BUKIT BATU

Saat itu
Aku di sebuah lembah
Aku lepaskan angan
Ke langit
Kepingan bulan sabit ternoda
Dengan kabut lembah

CARI RUMAH KRAMAT

Dengan linangan air mata
lelaki di seberang jalan
Meratap pergi bapak
Tampa salam
Tampa lambaian tangan

GERAMI PUTUS ASA

Mengapa tak berenang di lubuk yang dalam
Malah memilih air yang dangkal
Engkau di jalimi kemauan sendiri
Tersesat
Mata hati buta


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler