Hallo
3 puisi Ajip Rosidi (AR) ini aku temukan dan aku baca di Jendela Sastra.com. 3 puisi ini aku copas dan sengaja aku kirim untuk seorang teman di Cimahi Bandung. Selain pengagum AR teman ini juga adalah kolektor buku-buku karangan AR.
Teman saya ini pernah menulis sebuah status di beranda facebooknya bahwa dalam sekian banyaknya puisi AR, ia tidak menemukan kata “rindu” di dalamnya.
Apa yang dikatakan oleh teman saya ini sangat membuat aku penasaran. Sekilas terpikir olehku untuk meminjam semua buku kumpulan puisi AR. Aku pasti menemukan kata “rindu”. Tapi tak terbayangkan bagaimana mengangkut buku yang demikian banyak ke rumahku. Dan belum tentu DT mau meminjamkan buku-buku itu kepadaku.
Di Jendela Sastra.com ternyata ada.
Aku berpikir sangat kecil kemungkinan seorang penulis meninggalkan kata “rindu” untuk mengungkap cinta yang mengisi hatinya. Apakah dia penulis/penyair kaliber besar atau masih kurcaci, masih tukang bikin puisi.
Akhirnya ketemu juga. Berikut ini puisi AR yang memuat kata “rindu”.
Kepada teman saya, selamat membaca.
Kau yang menjenguk ke dalam relung hatiku
Meninggalkan jejak menjadi saksi. Sejarah, pahatan batu .
Dari dendam yang rindu. Tak nanti
Hidup hanya rangkaian mimpi-mimpi. Aku tahu!
1969
LAGU KERINDUAN
wajahmu antara batang kelapa langsing
menebar senyum dan matamu menjadikan daku burung piaraan
semua hanya bayangan kerinduan: kau yang nun entah di mana
mengikuti setiap langkahku, biarpun ke mana
kujalani kelengangan hari
sepanjang pagar bayangan: wajahmu menanti
langkah kuhentikan dan kulihat
hanya senyummu memenuhi jagat
1954
ANGIN BERKESIUR
angin berkesiur
daun pun gugur
angin berkelana
cintaku mengembara
gadisku mawar
menanti tak sabar
gadis yang rindu
kudekap dalam pelukan bisu
1954
RINDU BERGULING SENDIRI
rindu berguling sendiri
putus mengharap
dinding putih-putih
dan di baliknya: kesepian pengap
radio di sebelah batas
suaranya samar -
kudengar diriku menghela nafas
dengan hati yang cabar
1954
202006131403 Kotabaru Karawang
Hakimi Sarlan Rasyid
Tulis komentar baru