Al-Hasan Al-bashry menuturkan, ada seorang wanita pelacur yang sangat cantik, tak seorang pun yang mampu menandingi kecantikannya. Siapa yang mau menjamahnya, maka dia harus membayar seratus dinar. Ceritanya ada seorang pemuda yang sempat memandang wanita pelacur itu dan hatinya langsung tertawan padanya. Lalu dia pergi, bekerja dengan giat, menabung hingga mencapai seratus dinar. Pemuda itu menemuiwanita tersebut dan berkata, "kau telah membuat hatiku tertawan. Maka aku pergi, bekerja dan menabung hingga saya bisa mengumpulkan uang seratus dinar."
"Serahkan saja uang itu kepada managerku!"
Setelah urusan pembayaran selesai, wanita pelacur itu berkata kepadanya, "masuklah!" wanita itu mempunya rumah yang tinggi dan indah, tempat tidurnya terbuat dari emas. "Marilah kesini"
Tatkala pemuda itu sudah duduk berdampingan dengannya, dengan tingkah layaknya pengkhianat, maka tiba-tiba dia ingat kedudukanya di hadapan Allah. Langsung saja dia menggigil dan gejolak birahinya menjadi padam.
"Biarkan aku keluar dan pergi dari tempat ini, dan uang seratus dinar tetap menjadi milikmu." kata sang pemuda.
"Apa yang terjadi dengan dirimu? dulu kau katakan bahwa kau melihat diriku dan terpesona kepadaku, lalu kau pergi, bekerja dan menabung sehingga mampu mengumpulka seratus dinar. Tatkala engkau sudah bisa menjamahku, justru kau berbuat seperti ini."
"Aku berbuat begini karena takut berpisah dengan Allah dan karena aku ingat kedudukanku di hadapanNya," jawab sang pemuda itu.
"Kalau yang engkau katakan itu benar, berarti kaulah yang pantas menjadi suamiku," kata pelacur.
"Biarkan aku keluar dari tempat ini."
"Tidak bisa, kecuali setelah engkau berjanji kepadaku untuk menikahiku" kata wanita pelacur.
"Biarkan aku keluar terlebih dahulu."
"Engkau harus bersumpah kepada Allah, bahwa jika aku menemuimu engkau mau menikahiku."
"Bolehlah kalu begitu," kata sang pemuda.
Wanita pelacur itu menyerahkan pakaian sang pemuda, lalu pemuda itu keluar dari rumah pelacur itu dan pulang kembali ke negerinya sendiri, meninggalkan wanita pelacur merenungi dunia yang sudah dijalaninya dengan penuh penyesalan.
Akhirnya dia mencari pemuda itu ke negerinya. Dia tanyakan siapa namanya, mana rumahnya, hingga dai tahu identitas sang pemuda secara lengkap.
Ada seorang yang mengabarkan kepada pemuda itu, "ada seorang malaikat wanita datang dan menanyakan dirimu."
Tatkala sang pemuda melihat kedatangan wanita pelacur itu di hadapannya, maka dia langsung meninggal dunia, jatuh di pelukkan tangan wanita pelacur itu.
"Apakah dia tidak mempunya seorang kerabat pun?" tanya wanita itu pada orang-orang disekitarnya.
Ada yang menjawab, "Dia mempunyai saudara yang sangat miskin."
Maka wanita pelacur itu mendatangi saudaranya dan berkata, "Aku akan menikah denganmu karena cintaku pada saudaramu."
Catatan :
Pelajaran yang kita dapat dari kisah ini, antara cinta dan hawa nafsu hanya sedikit perbedaannya. Cinta datang dari Ilham ILLAHI RABBI, sedangkan nafsu datang dari bisikan setan. Seperti cinta wanita pelacur kepada sang pemuda yang di Ilhami dari Sang Maha Cinta. Sedangkan cinta sang pemuda kepada wanita pelacur datang dari bisikan setan melalui hawa nafsu.
Serta antara obsesi dan rindu pun sama, hanya sedikit perbedaannya. Obsesi sang pemuda kepada wanita pelacur datang dari gejolak syahwat yang dibakar oleh setan yang terkutuk. Sedangkan rindu wanita pelacur datang dari bisikkan Rabbnya.
Allahhuallam Bisshowob
Komentar
Tulis komentar baru