PART 1
Hoamhh… rasa kantuk masih melekat di mata gadis yang baru saja terbangun dari tidur lelapnya. Matahari memang belum sepenuhnya menampakkan wajah cerahnya. Tapi gadis ini memang ingin bangun lebih awal, mengingat hari ini adalah hari pertama ia menjadi siswa di SMA TAKSAS, sekolah barunya. Ia adalah Arsyakilla Azzumar. Bisa dipanggil Arsya. Pukul 05.00 ia bergegas mencari handuknya dan lekas pergi mandi menyegarkan tubuhnya. Sementara ibunya sudah bangun lebih awal membuat sarapan untuknya di dapur lantai bawah. 15 menit sudah dan Arsya keluar dari kamar mandi untuk langsung mengenakan seragam biru putih, menyiapkan segala keperluannya dan cap cus ke bawah.
Arsya menuruni anak tangga dan mendapati ibunya yang sebentar lagi sudah selesai menyiapkan sarapannya.
“ Pagi Ma,”
“ Pagi sayang, yuk sarapan dulu.” Ajak bu winda pada anak tunggalnya itu.
“ Iya,”
Arsya duduk dan Bu Winda meletakkan menu sarapan di meja makan. Beberapa saat kemudian, Pak Wildan ayah Arsya juga datang di ruang makan.
“ Pagi sayang,” sapa pak wildan pada arsya
“ Pagi Yah. Yah, nanti arsya anterin ya. Kan hari ini arsya pertama kali ke sma. Hehe.” Pinta arsya manja
“ kamu ini, biasanya aja berangkat sendiri naik sepeda. Sekarang kok malah minta dianterin Papa..” kata papanya yang menggoda arsya menolak keinginan putrinya.
“ Yaahh.. Ayah. Ini kan hari pertamaku sekolah SMA, ya wajar dong yah kalau aku masih malu berangkat sendirian..” kata arsya memanyunkan bibirnya
“ Gitu aja ngambek. Iya ya, nanti papa anterin. Sekarang sarapan dulu yuk..” papanya mengiyakan dan mengacak acak rambut arsya lembut.
“ beneran ya Yah, tapi rambut aku jangan di acak acak dong, kusut lagi nih..!” arsya kembali memoncongkan bibirnya pura pura ngambek. Dan mereka pun tertawa dan melanjutkan acara sarapannya.
Sarapan selesai. Arsya dan ayahnya berangkat menuju sekolah barunya. Hari ini ada acara MOS yang harus di ikuti para siswa baru termasuk Arsya. Sampai di depan SMA TAKSAS, Nampak masih lengang belum ada siswa yang datang pagi ini. Rupanya hanya Arsya yang datang lebih awal.
“ Yah, arsya masuk dulu ya, makasih yah udah dianterin. Hehe. Assalamualaikum.” Pamitnya dan mencium tangan ayahnya
“ Iya, Waalaikumssalam. Nikmati aja acara MOS nya nanti..” kata Ayahnya dan melambaikan tangannya.
“ Iya yah, hati hati di jalan, daahh..” Arsya berlalu dan berjalan memasuki gerbang sekolah yang besar. Arsya tersenyum puas. Ia merasa bangga bisa sekolah di sebuah sekolah yang terkenal seperti SMA TAKSAS ini. Bangunan gedungnya yang megah dan besar dengan fasilitas lengkap yang ada di dalamnya membuat siapapun kagum melihatnya. Tak heran jika setiap tahun pasti banyak yang datang mendaftarkan diri menjadi murid baru di SMA ini. Apalagi ini adalah sekolah elite. Pasti kebanyakan muridnya berasal dari orang yang berdompet tebal dan merupakan anak Hitz. Selain itu, pasti otaknya pada encer semua, kan nih sekolah berbasis internasional. Seleksi berlangsung sangat ketat yang tidak mudah di lalui para siswa. Banyak muridnya yang menorah prestasi dari berbagai bidang. Membuat sekolah ini menjadi semakin terkenal. Arsya yang perlahan memasuki lorong masuk hanya berkali kali berdecak kagum dan memandangi sekelilingnya tanpa memperhatikan langkahnya. Saking keasyikan, ia tak sadar menabrak seseorang yang ada di depannya.
“Aww..”
“ Maaf..” kata Arsya langsung menundukkan wajahnya.
“Kalo jalan di perhatiin dong! Jangan bengong aja!” kesal sesesorang yang nggak sengaja di tabrak Arsya. Dari suaranya, bisa di tebak kalo orang itu adalah laki laki. Arsya masih menunduk menahan malunya. Dan menggenggam tangannya di depan tubuhnya.
“Heh, kalo ada orang ngomong, ya di lihat dong orangnya. Jangan nunduk doang. Loe kebelet emangnya? Kalo kebelet, sono ke pojokan. Lagian nie masih nggak ada orang. Haha.” Celoteh orang yang nggak tau namanya itu pada Arsya. Arsya yang merasa di ejek nggak tahan lagi dan dongkol. Ingin rasanya menonjok orang yang ada di depannya ini. Ia mendongakkan wajahnya menunjukkan ekspresi geram pada orang yang membuat paginya panas.
“ gue kan yang penting udah minta maaf. Terserah loe maafin ato nggak. Dan loe jangan seenaknya ngatain gue lagi. Emangnya gue bakal tinggal diam loe gituin?! Gue nggak seperti yang loe kira. Lemah, dan nggak berani nglawan cowok kurang ajar kayak loe. Sorry ya, gue kaga takut sama loe. Dasar!!” Arsya puas dan langsung berlalu meninggalkan cowok tadi yang masih bengong melihat kelakuan Arsya yang nggak disangka bisa nglawannya. Ia melihat Arsya yang berjalan cepat dari atas sampai bawah.
“ Dasar cewek belagu amat. Awas nanti loe.” Geram nya dan meninggalkan lorong dengan tetap menjaga gaya stay coolnya.
“ Hih! Siapa sih tuh orang. Kurang ajar banget. Bikin pagi gue jadi bête aja. Hiihh.. ngeselin..” kesal Arsya dan ngomong ngomong sendiri merutuki orang yang kurang ajar tadi. ia menyesal banget kenapa bisa bertemu dengan orang yang sombong dan kurang ajar kayak dia. Huuftt..
Arsya tak henti hentinya berceloteh sendiri, ia tak menyadari kalau ada sepasang mata yang melihatnya aneh karena kelakuannya itu.
“loe kenapa?” Tanya seorang cewek yang kebetulan lewat di samping arsya.
“Eh? Nggak. Gue lagi kesel aja pagi ini. Gara gara tadi ketemu sama orang sarap.” Jawab arsya ngasal
“Oohh, loe murid baru kan?” Tanya cewek itu
“Iya. Kenalin nama gue arsyakilla azzumar. Panggil aja Arsya. Kalo loe?” Tanya arsya dan mengulurkan tangan
“ nama gue Putri Vidaulil Umari. Panggil aja Vida. Gue juga murid baru di sini.” Kata cewek yang ternyata vida itu dan membalas jabatan tangan arsya.
“Jadi, kita temenan nih?” Tanya Arsya
“ Iya..” angguk vida dan tersenyum manis.
“Yeeee.. akhirnya dapet temen baru nih.. loe kelas X apa Vi?” Tanya arsya sambil berjalan santai.
“gue kelas X IPA-1. Kalo loe?” Tanya vida balik
“ Wah, kalo gitu kebetulan banget. Gue juga sama. X IPA-1. Kita sekelas dong? Yessss..” Arsya kegirangan sekelas sama Vida
“Masak?? Waahh kebetulan banget ya. Yuk kita duduk dulu di bawah tuh pohon.” Ajak vida dan menunjuk arah yang dimaksud.
“Yuk!” mereka pun duduk dan ngobrol kemana mana. Mereka begitu akrab dengan cepat. Karena Arsya tipe orang yang mudah akrab dengan orang yang baru dikenalya. Selama orang tersebut baik dan nggak kurang ajar.
Lama kelamaan suasana sekolah menjadi semakin ramai. Banyak murid baru yang berlalu lalang dan terlihat saling berkenalan dengan murid baru lainnya. Wajah wajah polos masih tampak di raut muka mereka. Masih kaku dan belum terbiasa dengan lingkungan sekolah baru. Paling paling kalo udah 1 minggu juga udah pada terbiasa. Dan lama kelamaan juga muncul kelakuan aslinya.
Arsya dan Vida masih asyik ngobrol sambil melihat orang oang yang berlalu lalang.
“Hay, kita boleh gabung nggak?” Tanya 2 orang cewek yang tiba tiba datang pada mereka.
“Hay, oh boleh kok. Silakan duduk.” Vida mempersilakan dan menggeser posisinya untuk tempat kedua cewek tersebut.
“kenalin. Nama gue Elsa Fitrianingrum, panggil aja Elsa. Kalo ini temen gue. Namanya Reina Agustina Wibowo. Panggil aja dia Reina.” Elsa dan reina menjabat tangan vida dan Arsya. Vida dan Arsya pun membalas jabatannya dan gentian memperkenalkan diri. Sekarang mereka berempat berteman dan ngobrol ngobrol sebentar. Hingga bel masuk berbunyi.
to be continue....
Komentar
Tulis komentar baru