Skip to Content

Molotov Terakhir

peluru melesat. menerobos kulit yang asing. menembus dada berdetak tegas

pemilik langkah yang enggan mundur

walau udara memanas di dalam kepala

Dua Ratus Kalimat Cinta untuk Mey

Lantunan ayat-ayat cinta itu kembali hadir dalam kemarau hatiku yang kian gersang, dua ratus ayat cinta itu menggantikan sembilan puluh delapan harapan yang hanya menjadi kenangan yang kian menyesakkan. Kini seratus dua harapan baru telah menjemputku untuk menjadi wanita yang paling sempurna setelah jubah hitam sempat menyelimutiku saat aku merasa benar-benar rapuh.

Mungkin Aku Lupa

Aku mungkin lupa

dimana kusimpan aroma hujan

yang kauberi padaku waktu itu

Juga warna mata dan rona senyummu

 

KETIKA POLITISI BERPUISI

ketika politisi berpuisi

alih alih orasi

caci dan maki

Salman ImaduddinMolotov TerakhirHidayatul KhomariaDua Ratus Kalimat Cinta ...
Mega Dini SariMungkin Aku LupaombiKETIKA POLITISI BERPUISI

Prosa

Obrolan Dua Kelelawar

Dalam remang remang lorong kota

Dua ekor tikus hitam tampak saling berdecit

sementara tak jauh diatas mereka

dua ekor kelelawar menggantung sambil memperhatikan dua tikus tadi

Kelelawar pertama bertanya... "suara apa itu?" kelelawar dua menjawab ..."biasa tikus got sedang bergosip"

"gosip?...gosip apalagi? sepertinya seru juga nih"

Semangat diantara debu dan panas kota Jakarta

Panas matahari  di belahan utara kota jakarta membuat tenggorokanku serasa kering, perlu sesuatu yang menyegarkan. Kuparkir motorku di sebuah pelataran kantor BUMN, sambil beristirahat kupesan segelas minuman. Nikmat rasa minuman mengalir membasahi kerongkongan ini. Tak berapa lama datang menghampiri seorang bocah dengan selempang sebuah kotak perkakas dibahunya.

SEBUAH PESAN CINTA DARI KAWAN

“Dan apa yang dikatakannya?”.

 

“Dia menghela nafas panjang, aku menunggunya, aku berharap kebaikan keluar dari mulutnya. Cukup lama kami mengunci diam. Sepi membuat detak jarum jam dinding terdengar menggema, melengkapi kegelisahan di ruang itu. Dia menoleh dan menatapku”.

 

“Apa dia mengatakan sesuatu?”.

 

“Tidak”.

Kenangan kopi cintamu

Beranda hati ini kini selalu sepi, sejak hingar bingar cintamu tak lagi menemani kehidupanku, padahal dahulu hari hariku seakan tak pernah sepi, ada dan tiada dirimu hanya ceria bergelung di hatiku, karena ku tahu sore nanti pasti kau kembali.

Cacing Tetaplah Cacing

CACING TETAPLAH CACING

 

“Waw…, dunia permukaan memang selalu mengagumkan, mahakarya Tuhan yang begitu indah”.

 

Ken Arok tidak binasa karena kutukan Empu Gandring

Demi merebut Ken Dedes dari Tunggul Ametung, Ken Arok memesan sebilah pusaka yang maha sakti pada Empu Gandring, "Empu Gandring.. buatkan aku sebilah pusaka yang paling mematikan di muka bumi!" pinta Ken Arok.

ketika cinta mencari ketulusan

“KETIKA CINTA MENCARI KETULUSAN”

Hati ini berdebar-debar tak seperti biasanya, dadaku sesak secara tiba-tiba. Entah kenapa, entah apa yang terjadi? Biasanya jika aku merasakan seperti ini,  ada hal buruk yang terjadi dengan orang-orang terdekat yang aku sayangi. Ah, semoga saja ini hanya perasaanku, pikirku menghibur diri.

“Innalillah…!”

BICARA CINTA DI TEMPAT BERBEDA

Kau tahu Dik? Kau masih suara hatiku. Indahmu masih menghiasi galeri-galeri kenangan dan imajiku. Merdumu masih terngiang-ngiang di gendang kalbuku. Deras dan tenangnya arus aliran waktu yang masih kerasan melintasi nafasku, masih hanyutkan dan tenggelamkanku dalam muara cita yang enggan mengering dalam kubangan jeda di antara kita yang masih kemarau.

PERTANYAAN AKAN CINTA

Ada lelaki bertanya dengan sedikit sinis yang aneh.

 

“Apa yang kau cintai dari dirinya? Dari sudut mana kau memandangnya? Apa yang membuatnya begitu istimewa dimatamu? Sedang banyak lelaki yang menilainya biasa, apakah matamu tak lagi tajam?”.

DIA GADIS MUNGIL KU

Aku kini baru sadar bahwa ia bukan gadis mungilku yang dulu lagi, dulu ia selalu datang memelukku sehabis aku pulang kerja. masa masa itu telah berlalu siring gugurnya daun- daun jati yang meranggas.setiap kali aku menatap wajahnya aku seperti melihat bidadari. kini wajah itu mulai memudar seiring bergantinya musim, lama kelamaan wajah itu seperti .......wajah ibuku.

Sindikasi materi

Bookmark



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler