Lantunan ayat-ayat cinta itu kembali hadir dalam kemarau hatiku yang kian gersang, dua ratus ayat cinta itu menggantikan sembilan puluh delapan harapan yang hanya menjadi kenangan yang kian menyesakkan. Kini seratus dua harapan baru telah menjemputku untuk menjadi wanita yang paling sempurna setelah jubah hitam sempat menyelimutiku saat aku merasa benar-benar rapuh.
“HAIRAN sungguh aku dengan orang sekarang!” Rasa kesal jelas terpancar di wajah Long Nah. Segala yang terbuku di hatinya selama ini bagaikan tidak tertahan-tahan lagi.
Lantunan ayat-ayat cinta itu kembali hadir dalam kemarau hatiku yang kian gersang, dua ratus ayat cinta itu menggantikan sembilan puluh delapan harapan yang hanya menjadi kenangan yang kian menyesakkan. Kini seratus dua harapan baru telah menjemputku untuk menjadi wanita yang paling sempurna setelah jubah hitam sempat menyelimutiku saat aku merasa benar-benar rapuh.
Akhirnya si pelaut tua memutuskan berhenti berlayar karena setelah bertahun-tahun kapal tua itu sekarang hampir karam. Air mulai masuk lewat lubang kecil di lambung kapal. Pelaut tua menyiapkan kanopi kecil dan bersiap mengemasi barang yang akan dibawa bersamanya. Dia sisir semua penjuru kapal lalu memilih barang apa saja yang menurutnya penting namun ternyata tidak semudah yang dibayangkan.
Mie ayam tanpa nama, seporsi dibandrol 10.000 rupiah. Bumbu yang digunakan khas mie ayam Jawa yang cenderung manis dengan mie lebar namun lembut, yang mengejutkan seporsi mie ayam bisa dinikmati sampai tiga orang! Mayoritas pelanggan adalah ojol dan pedagang pasar yang butuh tenaga ekstra untuk menjalani hari yang keras di pasar.
Saperti biasana, samemeh waktu sholat datang, Kabayan geus tatan-tatan. Kitu na teh tuhu kana papatah mitohana. Jeung deui kitu nu ku manehna dipikanyaho tina pangajian-pangajian rutin di musola deukeut imahna.
Samemeh lohor Mang Udin geus balik tina ngabeca na. Uyuhan ngabeca bulan puasa bari panas ereng-erengan, karasa pisan awak bayeungyang, komo halabhab mah geus lain caritakeuneun deui.
Malam itu Seorang mahasiswa orator ulung yang menggerakan masa dan demonstran untuk melakukan aksi demo besar-besaran,berpidato tentang hancurnya sistem hukum dan pemerintahan,melakukan aksi tanpa aturan yang berujung tindakan anarkis
Komentar Terbaru