Skip to Content

Dua Ratus Kalimat Cinta untuk Mey

Lantunan ayat-ayat cinta itu kembali hadir dalam kemarau hatiku yang kian gersang, dua ratus ayat cinta itu menggantikan sembilan puluh delapan harapan yang hanya menjadi kenangan yang kian menyesakkan. Kini seratus dua harapan baru telah menjemputku untuk menjadi wanita yang paling sempurna setelah jubah hitam sempat menyelimutiku saat aku merasa benar-benar rapuh.

Mungkin Aku Lupa

Aku mungkin lupa

dimana kusimpan aroma hujan

yang kauberi padaku waktu itu

Juga warna mata dan rona senyummu

 

KETIKA POLITISI BERPUISI

ketika politisi berpuisi

alih alih orasi

caci dan maki

Perempuan Jalang

PEREMPUAN JALANG, 1

 

Di perempatan kota, sepasang mata jalang menyala

senyum-senyum mungilnya hangus terbakar tanduk-tanduk kerisauan

Hidayatul KhomariaDua Ratus Kalimat Cinta ...Mega Dini SariMungkin Aku Lupa
ombiKETIKA POLITISI BERPUISIJoan UduPerempuan Jalang

Prosa

WABAH ITU BERNAMA CINTA

Barangkali terdengar ironis, jika sahabat terbaikmu mengatakan, ketiakmu itu bau, potongan rambutmu itu terlihat norak, atau bahkan mengatakan bahwa, saat kau tidur, dengkuranmu itu seperti babi, dan liurmu mengalir membentuk peta Kalimantan di atas bantal, mungkin terasa panas di telinga, dan sakit seperti tamparan dipipi, tapi ingatlah bahwa ia mengatakan itu semua demi satu alasan……

JIKA PERLU, AKAN KU BUNUH UMAR BAKRIE

sesungguhnya suara itu tak bisa diredam

mulut bisa dibungkam

namun siapa mampu menghentikan nyanyian bimbang

dan pertanyaan-pertanyaan dari lidah jiwaku

 

suara-suara itu tak bisa dipenjarakan

di sana bersemayam kemerdekaan

apabila engkau memaksa diam

aku siapkan untukmu : pemberontakkan!

 

Mata

Betapa  terkejutnya Mantio ketika mencoba membuka mata saat terjaga dari tidurnya, tidak dilihat apapun juga. Iapun  menjerit keras, membangunkan Lia, istrinya.

"Ada apa Mas?"

"Mataku! Mataku! Mataku!" teriak Mantio.

Kisah Mereka

Lewat media televisi atau koran aku mengetahui kisah mereka para buruh migran. Para pejuang devisa negara yang harus melawan kerinduannya. Suka duka mereka bergitu berwarna. Kebetulan lewat pertemanan di dunia maya, salah satu buruh migran atau TKW yang ternyata mempunyai kreatif, meminta aku menjadi juri lomba menulis surat kerinduan.

Cerpen "Jejak Cinta"

Malam semakin kelam. Lengkingan belalang semakin jelas terdengar. Dalam kamar ukuran sedang, aku membuka buku harian. Tal pelak, teringatlah aku peristiwa demi peristiwa yang telah aku alami.

Gersang

Sore ini aku sedang duduk di bawah pohon rindang di tepi sebuah padang rumput yang sudah mulai gersang di beberapa sisinya sambil mengamati 3 ekor sapi jantan ku yang sedang asyik mengunyang hidangan rumput hijaunya. Cuma ada sedikit rumput yang masih hijau di beberapa sudut petanda bahwa musim kering sudah mulai menghampiri kampung kami.

Tunggu Aku Disini

Tunggu aku disini," Ujarnya. Kemudian ia pergi. Aku hanya melihat bayangan punggungnya yang samar ketika menghilang dibalik belukar. Bayangan tersebut tetap menghantui perasaan diwaktu hari-hari sepi. Seperti hidup dan tetap tumbuh. Seperti mengalir bersama darah di tubuh. Senja yang sunyi.

FATWA DI HARI AHAD PAGI

DI hari ahad itu seorang Guru Besar berfatwa kepada murid-muridnya.

" Berpaling dari ALLAH ketika turunnya qodrat berarti matinya agama, binasanya tauhid, musnahnya kepasrahan & keikhlasan".

" Ya, semua jiwa itu saling bertentangan, saling berebutan. maka barang siapa yang menginginkan kebaikannya, hendaklah ia melatihnya sehingga ia terbebas dari keburukannya".

Sepasang Mata Saga

Pagi yang tidak biasa saat menginjakkan kaki di sebuah kampung—jalannya tidak beraspal. Pohon asam meranggas di tepi kanan-kirinya. Deretan rumah berdinding setengah betek. Genangan air selepas hujan. Sekolahan dengan tembok kusam dan internitnya nyaris jebol digerogoti rayap. Di situlah kemudian aku mendidik dan tinggal di rumah kontrakan.

Rumahku Mercusuar

Kepada Juragan Ansori

Juragan Ansori yang baik. Mulanya kami tak begitu merasa kawatir. Namun setelah lewat seminggu dari jadwal semestinya dan kapal ransum belum juga singgah ke pulau ini, sejujurnya membuat kami ragu. Rasa cemas terbersit tiba-tiba seiring penantian.

Sindikasi materi

Bookmark



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler