pada bunga yang berulang kali mekar dan layu silih berganti ada rasa serupa cinta yang memberi ketakutan secara perlahan mengusik keterbatasan dan kekakuan antara kita dan ketakutan kembali memekarkan rasa yang semestinya kita jaga
pada bung yang berulang kali mekar dan layu silih berganti berulang-ulang sajak menyenggama ide lalu bunting dan beranak kata yang kuberi nama makna hingga berpuluh sepi mengumpul jadi keramaian yang hening
pada bunga yang berulang kali mekar dan layu silih berganti kita menulis banyak kata yang berkumpul pada sepatah janji lalu berulang kali pula teringkari dan berulang kali pula kita sempurnakan rasa disitu ada bisik yang melambungkan
pada bunga yang berulang kali mekar dan layu silih berganti ada cerita cinta kita yang terselipkan tapi sayangnya tak tertulis hanya biarkan semua tinggal di ingatan
Andam Dewi
Kamis, 11 Desember 2014
Pukul 10.25 WIB
ADALAH KITA PADA SEKUNTUM BUNGA YANG BERULANG KALI MEKAR DAN LAYU SILIH BERGANTI
- 1229 dibaca
Komentar
Tulis komentar baru