adalah sepucuk
pada kata
pada makna
pada luka
kita pada peta tanya
ini waktu
memburu rindu
menuju angsana waktu
mata pecah
di selokan air amis
nisan berkata
: aku maut
jalan mana
ada lelah
mengelupasi
rindu
dendam
menikung tengah hari
terik berkata
: aku maut
paut hati
rindu
dendam
sesaki nafas
kemaluan
mendongkak
mencibir
angkuhkan diri
nafsu berkata
: aku maut
dalam plastik kresek warna hitam
ada sajak dari masa silam
yang ditulis di bawah cahaya bohlam 5 watt
cahaya berkata
: aku maut
hujan
kuncup pori
air mengalir
ke pipimu
air mata
mata air
dingin berkata
: aku maut
senja turun
bawa rindu
kecut takdir
lempar diri
penuhi benak
pikir berkata
: aku maut
senja berlalu
kita entah di mana
bingung
peta mati pada pandang
sepi berkata
: aku maut
di pojok kanan atas
sebuah sajak
kutemukan sepotong tubuh
dekil
tak terawatt
ia berkata
: aku maut
Andam Dewi
Kamis, 22 Mei 2014
Pukul 22.25 WIB
Komentar
izin mengutip ya kak????
izin mengutip ya kak????
Tulis komentar baru