Aku akan setia Yang, setia sampai mati
Setia mengingat dada kenyalmu dahulu, sungguh
Meski nyatanya kini
Dadamu hanya segelambir kulit lusuh
Aku akan setia Yang, setia sampai mati
Setia mengingat mulutmu yang wangi
Meski nyatanya kini
Mulutmu hanya bersisa gusi
Sampai mati aku akan setia, Yang
Mengingat lembut ketiakmu putih kuning
Meski nyatanya kini tak lagi merangsang
Karena aromanya lebih ke bau pesing
Aku akan setia sampai mati tentang engkau
Selagi ada nafas keluar masuk hidung
Seperti dulu jika berpisah aku galau
Mari sini duduk bersama agar aku tak bingung
Siang aku akan setia dan malamnya juga
Tak akan kubiarkan lewat tanpa mengenang
Kisah indah limapuluhtahun kita bersama
Mengarungi musim hujan dan kemarau gersang
201906140808_Kotabaru_Karawang
Komentar
Tulis komentar baru