Bayang Bayang Negeri
Apakah bayang bayang negeri yang menakutkan ini akan sirna? Aku tentu mengalami dua warna di mataku antara hitam dan putihnya jas, sepatu, dasi dan segumpal harapan yang tak pernah bisa aku lupakan. Padahal di ruangan gedung megah melingkar penuh jiwa jiwa bernafaskan satu harapan dalam derap. Dan suara microfon serentak mengalirkan air bersih untuk semua penghuni negeri.
Udara basah merambah di jiwa seperti air yang mengaliri dari hulu ke hilir di bawah bayang bayang negeri yang menakutkan. Bahkan potret potret suram menempel di daun daun ketela, jagung dan pisang sebagai penyambung nafas. Dan anak anak bangsa berambut panjang dan ada yang berkepala plontos berjalan ketakutan di tepi bayangan. Makan hanya satu malam selebihnya duduk diam berpengharapan. Linang mata menunggu kejayaan pemimpin di atas pemimpin yang dapat memberi batas kebudayaannya.
Aku melihat garis garis tangan mereka menadah biji biji rupiah di keheningan manusia berpakaian rapi mengusir kecemasan para orang orang yang mengisi negeri dengan matanya seolah terkejut kejut. Hanya waktulah yang akan menjadi bintang yang dibawahnya akan bisa terbahak dengan kegirangan.
Jayalah untuk bangsa dan negeriku di kepemimpinan yang baru ini.
SalamTiga Jari, Merdekalah Kita. 2014
Komentar
Tulis komentar baru