BIDUK TIRIS
Angin yang mendera ke tepian
menyusup dalam sunyi yang lama tenggelam
Bukan tak terucap dari lisanku apa yang kaudesahkan
dalam rindu. Namun, rindu
kian berubah serupa badai. Mengingatmu hanya membuatku
meluaskan lautan.
tidakkah akan semakin jauh kau sampai ke seberang?
Aku tak sedang mengingatmu. Mungkin
kau tengah menanti rindu di dermaga. Ingatanku
sudah lama terlepas
saat pelabuhan paling sunyi di dirimu
melepaskan kesunyian kita.
Sya, biduk yang kuseberangkan dengan hati teriris
tiris terapung dan kehilangan mata angin
Aku tak bisa kau tumpangi.
Teaterlangkah, 2009
Komentar
Tulis komentar baru