aku menemukan telunjukku membiru diantara jari-jariku yang kemerahan.
aku tertegun,
aku hanya berpikir apa yang ia rasakan?
ia nampak menjerit kesakitan,
saat sedang menunjukkan kepadaku sebuah kenyataan.
dan aku sekarang tahu,
ia tengah berbagi sendu,
dengan hatiku yang juga membiru.
ditemani airmata pilu, mereka sibuk menghambur haru.
sekaligus merobek tabir tabu, perihal masa lalu itu, yang sungguh saru.
aku baru saja menerima skak,
rindu dan sayangku kalah telak!
aku dihadapkan oleh situasi pelik, yang menimbulkan polemik.
logika serta egoku pun tercekik,
hingga aku hanya mampu berbisik,
semoga saja aku [masih] mampu berdiri tegak,
lantas mengembangkan senyumku kelak.
Komentar
like...
like...
Tulis komentar baru