Dua warna berbeda menggelora
Adalah hitam dan putih yang bagai arak kutenggak
Untuk mencairkan waktu yang membeku
Dan nurani yang jadi batu
Hitam ceritakan kelam dari masa lalu palsu
Mimpi buruk warisan malam
Jadi racun pelumpuh pikiran
Sementara putih tetap sediakala
Berkas-berkas cahayanya silaukan mata
Hingga tampak lukanya bagai kelopak bunga
Ahh! Aku mabuk bukan kepayang
Kisah sama beda cerita?
Malah dibikin buram
Persetan tanpa kesimpulan
Bandarlampung, November 2012
Komentar
Tulis komentar baru