Bercermin setiap pagi hanya keburaman yg menanpak di layar negri
Keceriaan telah menghamba pada ketakatukan karena keberanian diperbudak oleh senjata dan penjara
Apa juga kebahagian hati tak tersisa yg ku rasakan
Setelah nilai kebersamaan yang kami lalui di setiap lorong jalan dijerat dgn undang undang makar
Jiwa pun bergetar hari hari dalam kegelisaan yg tersengat oleh terik mentari dan penuh sesak
Ingin ku bertanya pada rumput yg tak pernah henti bergoyang
Bibir ini ingin bergoyang
Lidah ini ingin menari
Kaki ingin melangkah
Tetapi apa gerangan mu
Kini engkau terkunkung dalam hukum mengekang duniamu
Dan berujung pada ruang penjara demkrasi
Walau hakekatnya demokrasi adalah ruang kita untuk expresi
Buramnya wajahku
Diatas alam persada
Dinegri susu dan madu berlimpah
AGBG
Komentar
Tulis komentar baru