titian takdir menoreh selembar pertemuan
hingga setitik pandang aku temukan
teduhnya sayu di matamu
lalu rekahan senyum di bibirmu
seperti engkau perantara Tuhan dalam kasih
hingga pun mampu panas di hatiku terpadam oleh teduhmu
aku.. pemandangmu dari jauh
berusaha mengulang tiap-tiap kita berpandangan
aku.. selalu terdiam merasa kelu bisu ketika bertatapan
bahkan sampai kini ku tahu, aku hanya sebatang pena kusam penulis cerita cinta di ujung senja
Komentar
Tulis komentar baru