Di Toko Kembang
Di toko kembang aku jadi bingung
Kesana – kemari mencari kembang yang ku maksud
Aku terpesona pada mawar,
Aku terpikat kembang sepatu
Aneka warnanya tajam memikat.
Ada gerombolan kumbang
Ada sepasang kupu
Ada suara dengungan lebah
Ada colibri,
Dan seorang perjaka,
Lalu aku bertanya :
Kamu juga mencari kembang ?
Dia tak ragu lalu mengangguk
Anak muda itu hanya memandang,
Lalu pergi dengan kembang di genggaman
Di depan kamboja seorang ibu khusuk melukis,
Kuasnya menyapu kanvas yang telah di skets
Lalu aku berdiri di sampingnya
Aku diam dan hanya memandang,
Karena dua matanya menelanjangi dedaunan.
Apakah seikat kembang menjadi korban ekspresi ?
Seperti sudah di sepakati.
Di toko kembang aku menjadi bingung,
Apakah kembang telah menggantikan luapan emosi
Lalu aku ingat wajah istriku,
Yang bermata lentik pilihan perasaanku
Apakah akan aku gantikan perasaanku dengan seikat kembang ?
Tidak ..!!!
Sungguh tidak ! ,
Biarlah kembang itu secantik bidadari
Dengan warnanya yang menghias bentangan bumi,
Tapi perasaanku tak akan terganti
Biarlah aku sampaikan dengan sepenuh hati
Lalu aku berlari,
Dan aku tidak akan pernah ke toko kembang lagi.
Jakarta , 24 Agust 2014
Rasull abidin
Komentar
Tulis komentar baru