Wanita Biasa
Dia… istriku,
Adalah wanita biasa
Ketegarannya melebihi batu karang
Selalu di kikis perih penderitaan
Di hempas angin musim barat
Tamparan gelombang ganas menerjang
Dia…istriku,
Adalah wanita humanis
Yang bila tersenyum saat menangis
Memikul beban di bahu tertatih tatih
Menikam pilu hati yang rapuh
Dia…istriku,
Adalah wanita pemberani
Membelah dunia meraih keindahan
Merajut mimpi dengan jemari
tangan terkepal bersimbah darah
Menyulut semangat matahari untukmu
Mendekatlah dekap di dada ini,
Agar aku raih jemarimu yang kaku
Menangislah tumpahkan pilu
Aku hapuskan air di sudut matamu
Mari teruskan doa tentang masa
Dalam buaian suka dan duka
Hari ini cukupkanlah keresahan
Perjalanan kita pasti bermakna
Mengawali pagi berselimut embun
Kita berdiri diantara belahan hati
Yang menanti untuk menghampiri
Pandanglah kedalaman jiwa ini
Istriku adalah wanita abadi
Tersenyum manis kala ku pandang
Yang terlukis indah di pigura hati.
Rasull abidin, 06 Des 2011
Laut Jawa.
Komentar
Tulis komentar baru