Lautan Biru
Aku hanyut dalam lautan biru
Ketika angin menghempas samudera, buih busa berserakan di pasir pantai
Jejak kaki yang kau tinggalkan di lumpur begitu panjang
Aku tersesat di tengah lembaran peta
Matahari masih bersinar, silau pandangku
Bagaimana aku harus bersikap,
Apakah luas samudera itu haruslah aku tembus ?
Bulan yang aku tunggu telah berlalu,
Kenyataan yang aku simpan ingin kusampaikan kepadanya, tapi sia-sia
karena malam yang akan datang di renggut musim kemarau
Embun menusuk tubuhku membeku,
Di jalan raya banyak kumbang berteduh menebarkan pesona
Apakah malam ini menjadi bagiannya?
Ketika asyura bersinar, jelas wajahmu yang aku pandang tergambar di cakrawala
Lalu aku berlari menghapus wajahmu dengan kain,
Supaya kamu tahu kembang yang aku sematkan di dadamu tetaplah begitu,
Apakah kamu lupa ?
Seribu tahun yang lalu kita duduk di sini,
Di sana wajah bulan tertutup awan, lalu kita berlari, aku mengejarmu
Dan kita merangkai malam dan menidurkan taburan gemintang
Apakah bayangan dalam kaca berani berdusta ?
Sebutkanlah sekali lagi,
Sedalam apakah perasaanmu yang telah mengembara
Ketika temaram senja semakin meredup, akhirnya malam merenggutnya.
Rasull abidin, 20 Sept 2014
Jakarta.
Komentar
Tulis komentar baru