Skip to Content

“Halma (II)”

Foto adinya

Mengapa harus buku?

Sekira kau tahu hasratku ......

Palung kembang-kembang yang kujatuh ...

kau ini yang buat ....

 

Sahutku bila tak kunjung menggegaskanmu didasar,

“wangimu sudah terjejal dari sini, ujudlah ...”

peleton baja pun kuanggap matras .......

Untuk sekedar menghidumu .....

 

Tersengal-sengal sepatu mengejar ...

Kaki-kaki putih yang kau pelitur untukku

Jarak menahun cukup panjang ku sekar

Sudahlah, relakanlah kemayu .....

 

Sesuatu ini kusebut jual diri ...

kau beli ...

Jangan mengebiri ....

Kau sudah azimatkan aku,   periperi .....

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler