“pada haru juga syahdu”

Sore. Terkadang aku bertanya

Pada petang ”, mengapa?”

Pada haru juga syahdu

Dipermainkan oleh zaman

Kita perbudaki zaman

Segala pra-kata “andaikan” terus menyelingi

Seakan jadi kata kunci untuk menang, membuka, tertawa, bahagia

Apakah aku baik-baik saja?

Entahlah, kita ada di pikiran masa lalu

Yang begitu indah ku”andai-kan”

Laun membuat mata berkaca

Aku tak sengaja mengingatnya, sungguh..benar tak sengaja

Kau dan keindahan, aku memikirkan

Terapung di sisi yang menjuntai ke bawah

Berkaca dimurni air

Diterang mimpi

Ah, jenis-jenis yang tak kumengerti

Ah, semua terjalani

Beda

Kapankah kau kembali dalam keingintahuan, seri-seperti dulu?

Penuh ide dan harap, tidak dangkal

Kau paksa, aku terima…..pohon yang kau siram sejak dahulu kala

Canggung, aku tak terbiasa dengan ini

Menuruti jejak perih…jejak senang, rantai kaki

Lalu…

Lalang...