Ingat-ingat masa kecil
Ingat-ingat pada kumis tipis
dengan senyum bijak yang manis
Ingat-ingat yang muncul sebaris demi sebaris
Ingat saat di pangkumu
sambil mendengar cerita tentang dunia dan isinya
Ingat saat jawabmu yang yang mudah kumengerti
atas berjuta tanyaku yang ingin tahu segala
Ingat tentang hebatnya kita berdebat
kala kumerasa bisa berpendapat
mengandalkan pengetahuan yang kudapat
Ingat-ingat bahwa kini kuhanya bisa mengingat
Ingat-ingat wajah tampanmu
yang tak pernah membiaskan lelah
Ingat-ingat sabarmu yang selalu mengalah
dengan segalaku yang bertingkah
Ayah, aku ingin mengulang kembali
semuamu yang terkenang
Ayah, di bahumu aku bersandar
Aku merasa tenang
Medan, 2 Pebruari 2016
Komentar
Tulis komentar baru