Entah berapa musim hujan terlewati
Detik demi detik terus berganti
Hari, bulan dan tahun melaju tak berhenti
Berlembar-lembar halaman
telah tertulis gelisah yang semakin meraja
Entahlah
Rasanya sepi telah terlalu kelu untuk dieja
Tergerus waktu
lalu menjelma menjadi ragu
Hingga kemarau datang mengadu
tak juga jarak dan waktu menjadi satu
Adakah kau tahu?
Begitu ingin kulihat sekejap kenangmu
Adakah sama denganku?
Karena aku begitu rindu
Medan, 23 Januari 2016
Komentar
Tulis komentar baru