Puisi : Kembali ke Orient
Aku terhempas secara Vertikal
dan aku terasing pada kosmik Horisontal.
Terperangkap pada kegelapan gua barat.
Membelakangi matahari di Orient.
Aku Musafir yang melupakan kediaman azali.
Yang di hancurkan ular naga dalam diri.
Dan olahan Absolut membeku pada titik diri Substansial.
Puzzle-puzle platonic menjadi enigma kosmik mirokosmos.
Agaknya aku butuh ekstase, maqam yang menuju teosofi Timur.
Mengawinkan intelektual dan bathin.
Bermandikan pancaran cahaya, cahaya di atas cahaya.
Berhubungan di taman-taman malaikat. Bernostalia pada rumah Cahaya.
Tapi siapkah aku terasing?
Siapkah aku menjadi manusia teka teki?
Lalu di kejami dan di hancurkan?
Tapi semakin terasing, semakin sulit, di kejami dan di hancurkan.
Di sanalah aku dapat kembali ke Orient.
Komentar
Tulis komentar baru